banner 728x250

Bupati Apresiasi Karya Seniman Lokal pada Peluncuran Motif Budaya Parigi Moutong

Bupati Parigi Moutong, Erwin Burase. (Foto: Fita)

Bisalanews.id, Parmout – Bupati Parigi Moutong, Erwin Burase, menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berperan aktif dalam penyelenggaraan acara puncak Sayembara Motif Budaya Parigi Moutong. Kegiatan tersebut dirangkaikan dengan pengumuman pemenang sayembara, lomba, serta launching Motif Budaya Khas Daerah Kabupaten Parigi Moutong Tahun 2025.

Acara yang mengusung tema “Menggali Warisan Motif Budaya Lokal dalam Ragam Warna Persatuan” ini, menurut Bupati, memiliki makna mendalam karena menegaskan bahwa keberagaman budaya Parigi Moutong dapat dipersatukan dalam satu harmoni, layaknya ragam warna pada selembar kain yang saling berpadu dan melengkapi.

“Karya yang kita launching hari ini merupakan hasil proses seleksi yang panjang dan diharapkan mampu mewakili identitas serta ciri khas Kabupaten Parigi Moutong yang kita cintai bersama,” ujar Erwin Burase dalam sambutannya.

Ia menegaskan bahwa batik—atau istilah lokal yang diusulkan sebagai bomba—bukan sekadar kain bermotif, melainkan warisan budaya yang sarat dengan nilai, filosofi, sejarah, dan jati diri daerah. Terkait usulan penggunaan nama bomba, Bupati menyambut baik masukan tersebut dan menyatakan akan dikaji lebih lanjut bersama tokoh adat dan kalangan akademisi.

Baca juga :  Kaderisasi GMNI Parimo Jadi Langkah Nyata Menjaga Ideologi Bung Karno

“Ini masukan yang sangat baik. Tentu akan kita pertimbangkan bersama tokoh adat dan melalui kajian akademis, agar nama yang kita gunakan benar-benar mencerminkan budaya lokal Parigi Moutong,” jelasnya.

Melalui penyelenggaraan sayembara motif budaya ini, Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong membuka ruang kreatif seluas-luasnya bagi masyarakat, khususnya seniman, desainer, dan perajin, untuk menuangkan ide, gagasan, serta kecintaan terhadap daerah dalam bentuk motif yang autentik dan berkarakter.

Bupati juga menekankan bahwa setiap kebijakan strategis harus melibatkan berbagai elemen masyarakat guna meminimalisir pro dan kontra. Oleh karena itu, penetapan motif budaya khas daerah dilakukan melalui proses partisipatif, mulai dari penelusuran budaya di berbagai wilayah hingga pelaksanaan sayembara yang melibatkan masyarakat luas.

Baca juga :  Diduga Terima Aliran Dana Proyek, Hendra Bangsawan Masuk Sel Tahanan

“Wilayah Parigi Moutong ini sangat luas. Karena itu, kami ingin seluruh komponen masyarakat terlibat agar motif yang dihasilkan benar-benar mewakili kekayaan budaya daerah,” ungkapnya.

Ia mengaku seluruh karya yang masuk dalam sayembara memiliki kualitas yang sangat baik dan mencerminkan kekayaan motif budaya Parigi Moutong. Bahkan, menurutnya, seluruh peserta telah memberikan karya terbaik yang membanggakan.

Launching Motif Budaya Khas Parigi Moutong ini dinilai sebagai langkah strategis dalam memperkuat jati diri daerah sekaligus mendorong pengembangan ekonomi kreatif berbasis budaya lokal. Bupati berharap motif khas daerah tersebut dapat digunakan secara luas, baik dalam kegiatan pemerintahan maupun berbagai aktivitas masyarakat.

“Kita tidak melarang penggunaan motif lain, tetapi alangkah baiknya jika motif yang telah kita sepakati bersama ini kita angkat dan kita populerkan ke depan,” katanya.

Baca juga :  Khawatir Jemaah Dipulangkan, Kemenag Parimo Perketat Pemeriksaan Haji 2025

Lebih lanjut, Erwin Burase menyampaikan rasa syukur karena Kabupaten Parigi Moutong menjadi salah satu daerah pelopor di Sulawesi Tengah yang melakukan pengkajian budaya secara mendalam, melibatkan masyarakat, serta mematenkan motif daerah berbasis kekayaan budaya lokal.

“Ini merupakan kebanggaan dan kesyukuran kita bersama. Budaya yang kita miliki harus kita jaga, rawat, dan kembangkan agar tetap lestari dan memberi manfaat bagi masyarakat,” pungkasnya.

Total Views: 876

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *