banner 728x250

Tantangan Stok Darah di Sulawesi Tengah, Peran Pemerintah Jadi Kunci

Kepala Seksi juga Selaku Ketua Tim Kerja Yankestrad dan Pelayanan Transfusi Darah, Elisabeth Supit, SKM., MAP,. (Foto: Fita)

Bisalanews.id, Parmout – Ketersediaan stok darah di Sulawesi Tengah masih menjadi tantangan serius bagi Dinas Kesehatan Provinsi, khususnya di Kabupaten Parigi. Fluktuasi kebutuhan darah yang tidak menentu membuat pemerintah harus terus mencari strategi efektif agar pasokan darah tetap aman dan mencukupi bagi masyarakat yang membutuhkan.

Hal tersebut disampaikan oleh Elisabeth Supit, SKM., MAP, Kepala Seksi juga Selaku Ketua Tim Kerja Yankestrad dan Pelayanan Transfusi Darah, dalam wawancara pada Senin, 22 Desember 2025. Ia menjelaskan bahwa ketersediaan darah sangat bergantung pada tingkat kebutuhan masyarakat di suatu waktu.

Baca juga :  Bupati Apresiasi Karya Seniman Lokal pada Peluncuran Motif Budaya Parigi Moutong

“Kadang stok darah masih mencukupi, namun pada periode tertentu kebutuhan meningkat tajam sehingga persediaan menjadi menipis. Kondisi ini tidak bisa diprediksi,” ungkap Elisabeth.

Untuk mengantisipasi hal tersebut, Dinas Kesehatan menilai bahwa upaya sosialisasi tetap penting, namun harus dibarengi dengan aksi nyata di lapangan. Menurut Elisabeth, kegiatan donor darah langsung jauh lebih efektif dibandingkan sosialisasi semata.

“Dengan donor darah langsung, masyarakat tidak hanya mendapatkan informasi, tetapi juga langsung berkontribusi. Selain membantu sesama, donor darah juga bermanfaat bagi kesehatan pendonor,” jelasnya.

Lebih lanjut, Elisabeth menuturkan bahwa Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah terus memperkuat kolaborasi dengan Palang Merah Indonesia (PMI) serta berbagai pihak terkait.

Baca juga :  Erwin Burase Luncurkan Program Ambulance Gratis: “Kesehatan Adalah Hak, Bukan Pilihan”

Salah satu langkah strategis yang dilakukan adalah menggandeng Palang Merah Remaja (PMR) untuk menyosialisasikan donor darah di sekolah-sekolah, guna menumbuhkan kesadaran sejak usia dini.

Tak hanya itu, pemerintah juga aktif memanfaatkan berbagai kegiatan besar dan event daerah sebagai momentum penggalangan donor darah. “Kami beberapa kali terlibat dalam kegiatan seperti Festival Danau Poso. Event seperti ini sangat efektif untuk menjangkau masyarakat luas,” tambahnya.

Melalui sinergi antara pemerintah, PMI, dunia pendidikan, dan masyarakat, Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah berharap ketersediaan stok darah dapat terus terjaga dan mampu memenuhi kebutuhan layanan kesehatan di seluruh wilayah.

Total Views: 1394

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *