banner 728x250

UMKM Protes Penataan Tenda di FTT: “Ada yang Diutamakan, Ada yang Dibuang ke Belakang”

(Foto: Istimewa)

Bisalanews.id, Parmout – Sejumlah pelaku UMKM mempertanyakan kebijakan penempatan tenda kuliner pada Festival Teluk Tomini (FTT) 2025 yang dinilai timpang dan merugikan. Mereka mengeluhkan pembagian lokasi yang tidak merata, di mana sebagian pedagang ditempatkan di area utama dengan fasilitas tenda kerucut, sementara lainnya diposisikan di bagian belakang menggunakan tenda terowongan yang dianggap kurang strategis.

“Saya rasa tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan ekonomi daerah dan memberdayakan pelaku UMKM lokal, tanpa membeda-bedakan,” ujar Syarif, salah satu pelaku UMKM, di Parigi, Kamis (20/11/2025).

Ia menilai pembagian dua zona tenda tersebut menghadirkan kesenjangan. “Bukan hanya saya, banyak pelaku UMKM yang mengeluh. Penilaian apa yang digunakan panitia sampai menempatkan lokasi yang berbeda seperti ini?” tegasnya.

Baca juga :  Prabowo Lantik Purbaya Yudhi Sadewa Jadi Menkeu, Posisi Menko Polkam dan Menpora Masih Kosong

Menurut Syarif, penempatan tenda yang dianggap jomplang itu bahkan memicu sejumlah pedagang dari luar daerah memilih membuat tenda sendiri di jalur masuk arena acara. Hal itu akhirnya turut diikuti pedagang lokal yang merasa dirugikan.

“Okelah, kami terima saja. Tapi aturlah lokasi yang sesuai. Baru melihat tempat saja kami sudah patah hati. Akhirnya kami memutuskan membawa tenda sendiri dan mencari lokasi yang layak. Yang dari luar daerah saja bisa, masa kami tidak?” keluhnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Pemberdayaan UMKM Dinas Koperasi dan UKM Parigi Moutong, Sulastri, menjelaskan bahwa pihaknya hanya bertugas menyediakan dua jenis pasar: Pasar Kuliner Nusantara dengan tenda kerucut dan Pasar Jajanan Rakyat dengan tenda terowongan.

Baca juga :  Polres Parigi Moutong Ungkap Kasus Persetubuhan Anak di Bawah Umur di Desa Olaya, Pelaku Diringkus

“Namun kami hanya menyiapkan tendanya. Untuk lokasi pemasangannya, kami menyesuaikan denah dari Disporapar Parimo. Di mana mereka meminta tenda dibangun, kami mengikuti,” terangnya.

Sulastri juga menegaskan bahwa tidak ada pedagang luar daerah berjualan kuliner khas di kawasan Pasar Kuliner Nusantara. “Pedagang dari luar daerah memang ada, tapi saya tidak tahu karena mereka tidak mendaftar atau melapor ke kami,” ujarnya.

Ia menambahkan, Dinas Koperasi menyediakan 35 tenda gratis untuk UMKM Parigi Tengah sebagai tuan rumah. Namun banyak pelaku UMKM lain yang belum terakomodasi dan kini sedang dicarikan solusi.

“Kami sudah berupaya memberikan yang terbaik untuk semua pelaku UMKM di Parimo. Jadi jika ada keluhan soal lokasi, itu sepenuhnya diatur oleh dinas terkait,” pungkasnya.

Total Views: 1548

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *